Loksado Bamboo Rafting

Loksado Bamboo Rafting

Loksado Bamboo Rafting
4.5
River Rafting & TubingHiking & Camping ToursNature & Wildlife Tours
This location was reported permanently closed
About
Enjoy trekking at Borneo tropical jungle, home of Dayak tribbe. You also can be interraction with Dayak people. The top in this tour is bamboo rafting adventure that very safety. So enjoy this tour. For further information and tour guide service, please contact (62) 082353365554. Thank you.
Hulu Sungai Selatan, Indonesia

Suggest edits to improve what we show.
Improve this listing
Loksado Bamboo Rafting
Booking unavailable on Tripadvisor
Want other options you can book now?
Show options

Most Recent: Reviews ordered by most recent publish date in descending order.

Detailed Reviews: Reviews ordered by recency and descriptiveness of user-identified themes such as waiting time, length of visit, general tips, and location information.


4.5
4.5 of 5 bubbles24 reviews
Excellent
14
Very good
9
Average
1
Poor
0
Terrible
0

FXJIWANTO
Surabaya, Indonesia1,233 contributions
4.0 of 5 bubbles
Feb 2013 • Solo
After being busy with job and other activities, it's good to have a rest & vacation to enjoy the beauty of the nature by bamboo rafting in Loksado. Its location is about 3 hours by car from Banjarmasin, the capital city of South Borneo ( Kalimantan ). I stayed in "ALYA" homestay on the river side. It cost Rp. 150.000,- per night. The starting point is from a small village where I met a man called "Pak Amli". He offered me to enjoy the Loksado Rafting and I agreed to pay the fare for Rp. 250.000,- to travel from that place down stream to the lower village.
He could only take 2 passengers for the journey. The raft was made from some bamboos tied together and fixed with a seat from bamboo for us to sit. We travelled downstream along the river for about 2 hours. The surrounding panorama was very beautiful. We passed through the 'aborigin' villages.
After reaching the finishing point, we got out of the raft and Pak Amli dismantled the raft and put the bamboo on his motorcycle to send them back to the starting point.
Pak Amli also asked his friend to bring me back to the hotel by his motorcycle too.
Written 22 January 2014
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.

ambassadorch
Munich, Germany229 contributions
5.0 of 5 bubbles
First of all this is a once in a lifetime experience and does not at all compare to your regular dingy rafting trip in the alps for example. Departing from Loksado most people only take a ride for about 10 miles and return to their starting point. We decided to pack all our gear aboard our raft and headed down the river all the way to Kandangan. The ride is very safe although there are some rapids but don't worry. You can usually seat up 2 people per raft. The locals will add bamboo if you choose to seat 3. Those guys are very experienced and to me it appeared as if they had taken this route a million times. Take water to keep hydrated and wear stuff that can get wet. Food is provided for and you can even stop to grab some Rambutan fruits on the way. God's Speed. PS. Never forget to bargain for a better price. Remember this is part of the culture.
Written 2 February 2015
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.

iweno
Jakarta, Indonesia6 contributions
4.0 of 5 bubbles
Mar 2014 • Friends
Satu hal yang unik di Kalimantan Selatan adalah melintangnya Pegunungan Meratus yang membelah Kalimantan Selatan menjadi 2, dari arah tenggara ke utara. Pegunungan ini terdiri dari ratusan (asal kata Meratus) gunung dan bukit. Karena perbedaan ketinggian yang beragam, banyak ditemukan objek wisata seperti air terjun dan sungai-sungai dengan arus cukup terjal.
Pada bulan Maret 2014, kami berwisata bamboo rafting di Loksado. Aktivitas balanting paring atau disebut dengan bamboo rafting, berawal dari kebiasaan warga setempat untuk menggunakan transportasi rakit sepanjang sungai Amandit Loksado. Loksado, merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sekitar 4-5 jam perjalanan darat dari lokasi saya tinggal, Kabupaten Tanah Laut. Merupakan lokasi di kaki Pegunungan Meratus, dan masih penuh dengan hutan rimbun yang konon merupakan habitat terbesar bekantan, monyet icon Dufan itu. Jalan yang dilalui adalah jalanan beraspal bagus dan tidak sulit untuk ditemukan karena banyak penunjuk jalan yang menjadi panduan.Selama perjalanan, kita dapat melihat berbagai landscape yang beragam dan menjadi ciri khas Kabupaten masing-masing, Kabupaten Banjar Baru dengan Kota Martapura-nya yang terkenal sebagai kota produksi intan, Kabupaten Tapin, yang terkenal dengan tambang emas dan permata dan Kabupaten Tabalong sebagai produksi minyak dan batubara. Sesampainya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pemandangan Pegunungan Meratus semakin jelas terlihat dengan indahnya. Jajaran pegunungan hijau hutan hujan tropis megah dengan hutan rimbun di sekitarnya. Lokasi tersebut merupakan desa pemukiman Suku Dayak, yang lebih dikenal dengan Suku Dayak Meratus. Perjalanan menuju ke Loksado membutuhkan sekitar 30 menit hingga 1 jam dari Kandangan, kota kabupaten dari Hulu Sungai Selatan, dan melewati jalan yang agak sempit dan berlereng meliuk-liuk sepanjang pegunungan, bahkan tikungan yang seperti berputar arah. Namun tidak perlu panik tersesat karena banyak rambu penunjuk arah. Puncak Pegunungan Meratus pun terlihat hijau membiru membuat kami semakin tidak siap bermain rafting.
Sesampainya di kawasan rafting Loksado, kita dapat menemukan beberapa rumah warga yang disewakan menjadi penginapan. Kami sudah menghubungi Pak Amat (081348766573) untuk booking bamboo rafting sebanyak 3 rakit. Lokasi yang sangat indah itu terdiri dari sungai yang mengalir sepanjang Pegunungan Meratus, gemericik air yang menuruni jeram kecil dan udara yang sangat segar. Penginapan yang kami tempati adalah homestay Alya, dengan rate per malam Rp 150.000 (per Maret 2014). Rumah homestay yang terbuat dari kayu ulin ini terdiri dari 4 kamar yang cukup nyaman dengan kipas angin. Pemandangan dari belakang homestay sangat memukau, terlihat perbukitan dengan pepohonan dan hutan rimba hijau dengan batu-batu sungai besar dan jika memejamkan mata sangat terasa damai dan really feels like in the hidden village! Terdapat pula Wisma Loksado yang dapat ditempati yang berbentuk seperti asrama (CP : Taufik Yusuf: +6285251544398). Kami sampai pukul 18.00 dan langsung mencari makan malam. Hanya ada terbatas pilihan makanan di sekitar penginapan, namun hanya dengan jalan kaki kami dapat menemukan warung makan yang menyediakan berbagai nasi rames, mie instan, dll, tidak ada salahnya membawa mie instan cup dan snack lainnya untuk persiapan darurat perut di malam hari. Ternyata, tidak berbeda dengan daerah lainnya di Kalsel, saat kami kembali ke penginapan, mati lampu pun kembali kami alami. Kemudian, kami mengistirahatkan diri kami karena esoknya harus bangun pagi sekali.
Bamboo Rafting, arung jeram dengan menggunakan rakit dari bambu ini dimulai dari jam 7 pagi setelah kami menyantap sarapan. Satu rakit bambu dapat ditumpangi oleh 2-3 orang (tergantung berat penumpang dan kondisi rakit) didampingi oleh 1 orang pendayung rakit yang sekaligus akan menemani kami 3 jam ke depannya. Rakit ini terdiri dari 15-20 bambu yang disusun dan dipilih serta dikat ketat di bagian depan dan dibuat lebih longgar di bagian belakangnya. Satu rakit dibayarkan Rp 250.000 untuk 3 jam perjalanan menyusuri sungai. Uniknya, rakit ini disposable, dalam artian setelah sekali dipakai untuk bamboo rafting, rakit harus dibongkar kembali, bambu-bambu dikeringkan dan dipilih lagi, baru saat ada pemesanan rakit, bambu-bambu dirakit kembali.
Suasana yang sangat segar dan keinginan untuk segera mencoba arus jeram kecil dan jeram agak besar sungguh membuat kami tidak sabar. Kami diberikan rompi pelampung dan diminta duduk selama perjalanan. Tidak ada helm dan alat untuk berpegangan, melainkan pundak teman di depan atau di belakang kita. Scary, isn’t it? Apalagi membayangkan bahwa jika perahut karet bertemu arus terjal mudah saja untuk terbalik. Namun, bapak “nakhoda” meyakinkan kami bahwa walaupun arus jeram pun rakit ini tidak akan terbalik dan sangat aman karena rakit bambu justru jauh lebih stabil. Sepanjang perjalanan, kami disuguhkan dengan pemandangan yang luaaaaar biasaaa! Di sebelah kanan dan kiri Sungai Loksado, terhampar berbagai gunung dan bukit,hutan hujan dengan atap dedaunan rimbun serta berbagai monyet yang bergelantungan pindah dari pohon ke pohon, rumah kayu pemukiman suku Banjar asli maupun beberapa suku Dayak Meratus serta berbagai aktivitas penduduk di sekitar sungai, dari mulai mandi, sikat gigi, buang air, mencuci, hingga membuat rakit. This is the reeaaaal Borneoo! Arus sungai bervariatif, mulai dari yang tenang, agak deras, dan deras sekalipun juga ada. Saat akan melewati arus deras, bapak pendayung akan memberitahu untuk lebih berpegangan. Namun, kami suka iseng untuk berdiri karena sensasinya jauh lebih seru, dan harus berhati-hati menunduk karena kapan saja bisa “tercium” pohon-pohon. Kami juga sesekali menggantikan bapak pendayung memegang kayu dayung, merasakan sensasi mendayung, namun hanya berani kami lakukan jika arus tenang. Satu kejadian yang cukup membuat kaget, saat melewati arus deras, bapak pendayung rakit depan kami sempat terjatuh (atau loncat indah) ke dalam sungai dan sempat 5 detik menghilang, kemudian mendadak muncul dan loncat ke atas rakit kembali. Magic! Bapak itu hanya tertawa dan seolah tidak ada kejadian apa-apa sedangkan raut wajah penumpang di rakit itu sudah pucat. Selama rakit kami menyusuri arus deras juga ada beberapa atraksi yang dilakukan oleh bapak pendayung, meloncat melewati ranting, memainkan alat dayung dan beberapa aksi yang membuat kami cukup deg. Alat dayung diketukkan ke berbagai batu-batu besar sehingga dapat mendorong rakit selain dari arus sungai. Setiap bunyi terantuknya tongkat dayung ke batu-batu besar, tongkat dayung hampir terjatuh dan tersangkut, serta terkadang rakit yang terantuk ke kiri dan kanan seolah akan jatuh, membuat rafting ini semakin seru. We were soooo wet and totally having fun, woohoo!
1,5 jam perjalanan rafting, kami sampai di sebuah arus tenang dimana terdapat bebatuan kecil-kecil menyusun suatu daratan untuk tempat beristirahat. Disini, pengunjung dapat berenang dan bermain air di sungai, sambil beristirahat menyantap snack dan menikmati keindahan bermain air dengan pemandangan pegunungan. Setengah jam kemudian, kami melanjutkan rafting kami, arus deras beberapa kali kamu temui bersama dengan batu-batu granit yang lebih besar. 1 jam kemudian, kami sampai pada titik akhir perjalanan rakit, di sebuah taman kecil yang memiliki sebuah gazebo kecil untuk beristirahat melepas lelah. Di titik akhir ini, salah seorang dari kami harus menaiki ojek yang sudah disiapkan untuk mengambil mobil di titik awal lalu kembali untuk menjemput kami di gazebo. Puas! Mungkin kurang puas, karena ingin mencoba lagi dan lagi :P
Written 1 May 2014
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.

Kaj L
3 contributions
3.0 of 5 bubbles
Aug 2016 • Couples
It was an amazing tour over the river until our bamboo raft crashed on a rock. I fell of and almost hit a rock. The bamboo raft was stuck in the river and flip flops floated a way. After which we needed to walk bare foot through the jungle for half an hour until we got a ride back by some locals. I would do it again, however I would insist on wearing a helmet for protection. It is not as safe as they say it is!
Written 9 August 2016
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.

Charlotte T
3 contributions
5.0 of 5 bubbles
Jul 2016 • Friends
Must do in loksado! 2 hours Really fun! Small rapids and swimming in the river. Locals are really friendly and helpfull. Not much tourist there. We were the only 2 this weekend.
Written 4 July 2016
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.

Hendkur
Samarinda, Indonesia140 contributions
5.0 of 5 bubbles
May 2015 • Friends
start from Banjarmasin around at 2 am and have breakfast in Kandangan(ketupat kandangan)famous local food and go straight to Loksado. normally 1 bamboo rafting for 3 persons.the river many big stone and during rafting we find very good view such as local village,it takes around 2 hours.....fantastic place
Written 1 September 2015
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.

Daan B
Utrecht, The Netherlands70 contributions
4.0 of 5 bubbles
Dec 2017 • Couples
Nice and relaxing trip along the river. Enjoy the views. Rapids are not extreme (though maybe more with heavy rainfalls).

Cost is 300.000 idr per raft and 50.000 to take you back to Loksado.
Written 21 December 2017
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.

TFFasting
Uppuveli, Sri Lanka16 contributions
4.0 of 5 bubbles
Jul 2015
The bamboo rafting was a real nice thing to do. It's very relaxing and it is nice to swim in the river. If you are a thrill seeker than probably this is not your thing, But we had a really nice morning on de bambooraft.
Written 17 July 2015
This review is the subjective opinion of a Tripadvisor member and not of Tripadvisor LLC. Tripadvisor performs checks on reviews as part of our industry-leading trust & safety standards. Read our transparency report to learn more.
*Likely to sell out: Based on Viator’s booking data and information from the provider from the past 30 days, it seems likely this experience will sell out through Viator, a Tripadvisor company.

LOKSADO BAMBOO RAFTING (2025) All You Need to Know BEFORE You Go (with Photos) - Tripadvisor

RestaurantsFlightsTravel StoriesCruisesCar Hire